Inovasi Edukatif Mahasiswa UNNES dan BKK Yogyakarta: Bangun Kesadaran Vaksinasi Internasional

Semangat inovasi dan kepedulian terhadap kesehatan publik kembali lahir dari tangan mahasiswa. Tim SKM Penggerak dari Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerja sama dengan Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas II Yogyakarta menghadirkan serangkaian media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kreatif yang ditujukan untuk meningkatkan literasi dan kesadaran kesehatan masyarakat di area Yogyakarta International Airport (YIA).

Kolaborasi ini melahirkan beragam produk edukatif yang dikemas modern dan interaktif, mulai dari video edukasi, banner informatif, hingga poster tematik yang dipasang di titik-titik strategis bandara. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Praktik Kerja Lapangan (PKL) SKM Penggerak UNNES Tahun 2025, yang berfokus pada upaya memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam promosi kesehatan masyarakat.

 

Salah satu karyanya adalah video “Langkah Sehat Sebelum Terbang, dari Bandara YIA untuk Dunia Sehat”, yang kini diunggah di akun resmi Instagram @bkkjogja dan akan ditayangkan di videotron Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Video berdurasi singkat karya Emilia Indri Artanti ini mengajak para penumpang untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta melakukan vaksinasi internasional sebelum bepergian ke luar negeri, terutama negara endemis. Dengan gaya visual yang dinamis dan narasi ringan, video ini berhasil menghadirkan pendekatan edukasi yang menyenangkan di ruang publik, menjadikan bandara bukan hanya tempat transit, tetapi juga ruang inspiratif untuk membangun kesadaran hidup sehat.

Tak kalah menarik, karya Emilia yang kedua berjudul “Mitos vs Fakta DBD dan Yellow Fever” kini tayang di Instagram Reels @bkkjogja. Video ini dirancang untuk melawan hoaks dan kesalahpahaman terkait penyakit tular vektor dan vaksinasi internasional. Berdasarkan data lapangan BKK Yogyakarta yang mencatat adanya 27 dokumen e-ICV (electronic International Certificate of Vaccination) tidak valid serta rendahnya kesadaran vaksinasi jamaah umrah, video ini menyajikan fakta ilmiah dengan pendekatan yang ringan dan edukatif. Pesan kesehatan harus disampaikan dengan cara yang relevan dengan gaya hidup digital masyarakat saat ini.

 

Selain kedua karya digital tersebut, inovasi mahasiswa juga diwujudkan dalam bentuk media visual cetak berupa banner dan poster edukatif yang kini menghiasi area kedatangan internasional Yogyakarta International Airport. Banner bertema Optimalisasi Media Edukatif dalam Mendukung Kepatuhan Vaksinasi Internasional terhadap Yellow Fever di Bandara YIAdirancang oleh Rahma Anargya Putri Amanda, mahasiswa SKM Penggerak UNNES. Desain banner ini dibuat dengan sentuhan visual yang informatif dan komunikatif, menampilkan pesan penting mengenai kewajiban vaksinasi bagi pelaku perjalanan ke negara endemis Yellow Fever, lengkap dengan ajakan persuasif untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap vaksinasi internasional.

Amanda juga menjadi kreator poster edukatif berjudul “Mengapa Vaksinasi Haji dan Umrah Wajib?” yang menjelaskan urgensi vaksinasi meningitis meningokokus dan polio bagi jamaah haji dan umrah. Melalui perpaduan warna yang menarik dan pesan yang ringkas, poster ini berhasil mengomunikasikan nilai penting vaksinasi sebagai upaya perlindungan kesehatan global.

Kolaborasi antara mahasiswa PKL SKM Penggerak UNNES, BKK Kelas II Yogyakarta, dan PT Angkasa Pura Indonesia - YIA ini menjadi contoh nyata penerapan edukasi kesehatan publik yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Hal ini dinilai sejalan dengan misi lembaga dalam memperkuat ketahanan kesehatan di pintu masuk negara serta membangun kesadaran masyarakat terhadap vaksinasi internasional.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa PKL SKM Penggerak UNNES yang dibimbing oleh Pembimbing Akademik yaitu Prof. Dr. dr. Mahalul Azam, M.Kes dan Pembimbing Lapangan yaitu Harvinto Ihtiarto, S.K.M., membuktikan bahwa edukasi kesehatan tidak lagi terbatas pada ruang kelas, melainkan dapat menjangkau masyarakat melalui pendekatan digital dan visual yang kreatif. Kolaborasi ini menjadi wujud nyata semangat Diktisaintek Berdampak, bahwa mahasiswa tidak hanya menimba ilmu, tetapi juga turut berkontribusi menciptakan perubahan positif bagi masyarakat.

Kreator:

Rahma Anargya Putri Amanda dan Emilia Indri Artanti

Mahasiswa PKL SKM Penggerak 2025, Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang

Share this Post: